Thales Laksanakan Uji Coba Amunisi Berpemandu Laser BAT-120

Thales Laksanakan Uji Coba Amunisi Berpemandu Laser BAT-120

IDM News - Bulan lalu tim Thales dan DGA melakukan pelepasan terpandu (guided release) pertama dari bom berpemandu laser BAT-120 GL, kata pihak perusahaan. Senjata dengan berat 35 kg (77 pon) itu dijatuhkan di lapangan latihan Biscarosse di Perancis barat dari pesawat Dassault Mirage 2000D. Selama uji coba, prototipe munisi itu mampu melakukan koreksi lintasan sesuai dengan rencana pengujian.

Dikembangkan bersama dengan DGA (Direction Générale de l'Armements, badan pengadaan pertahanan Perancis), BAT-120 GL adalah versi berpemandu laser dari senjata BAT-120 (bombe appui tactique, tactical support bomb) yang dikembangkan beberapa tahun lalu oleh Thomson Brandt Armements sebagai bagian dari keluarga yang termasuk didalamnya adalah bom BAP-100 (bombe anti-piste, anti-runway bomb). Amunisi baru itu tetap mengunakan airframe lama dan dengan ukuran diameter 120-mm (4,72 inci) yang sama dengan BAT-120, tetapi mengintegrasikan sistem pemandu laser dan inersial. Memanfaatkan senjata yang ada akan mengurangi kebutuhan untuk pengujian tambahan karena bentuknya sudah sesuai dan telah lulus pengujian karakteristik pelepasan senjata.

Sistem pemandunya adalah evolusi dari unit yang dipasang pada roket berpemandu 68-mm (2,68 inci) Thales Aculeus LG, yang terdiri dari unit pencari semi-aktif dan unit pengukuran inersial, dengan catu daya dan elektronika terkait. Pengendalian senjata dilakukan oleh empat sirip kecil pop out, dengan aktuator kontrol yang diambil dari yang digunakan pada peluru mortir pintar MGM 120 mm buatan Thales. Sayap panjang pop out BAT-120 GL yang dipasang di belakang, telah dirancang ulang dari desain BAT-120 lama untuk meningkatkan kinerja dan jangkauan aerodinamis.

BAT-120 GL dipersenjatai dengan hulu ledak 10 kg. Dikombinasikan dengan pemandu presisi laser, senjata dengan hulu ledak kecil sangat ideal untuk perkotaan dan sasaran lainnya di mana akan mengurangi atau menghilangkan efek collateral damage (efek kerusakan tambahan) yang menjadi perhatian penting dalam desain senjata ini. Faktor bentuk ringkas dari amunisi ini juga memungkinkan untuk dibawa dalam jumlah yang banyak. Thomson Brandt mengembangkan sistem peluncur ganda SEMB (système d'emport multi bombe, multiple bomb carriage system) untuk BAT-120 yang lama, dengan dua baris terdiri dari tiga bom yang dipasang berdekatan. Peluncur telah disesuaikan dengan versi yang berpemandu laser, dan menyediakan interface digital yang diperlukan untuk memprogram senjata dengan kode laser dan informasi jarak sasaran, serta kontrol dari urutan pelepasan senjata. Sistem ini ada didalam peluncur itu sendiri, menghilangkan kebutuhan untuk integrasi tambahan dengan platform peluncur.

***
Editor : Setiawan
Sumber :Ainonline
banner
Advertisement
loading...
Diberdayakan oleh Blogger.
close
Banner iklan disini