Sistem Pertahanan Udara MIM-104 Patriot Buatan Raytheon AS, Laris Manis di Eropa


AS, IDM News - Perusahaan senjata asal Amerika Serikat, Raytheon, akan mengirim sistem pertahanan udara Rudal Patriot ke Swedia, setelah menandatangani kontrak pembelian senjata pertahanan udara yang telah menjadi standar anti-udara militer Amerika Serikat pekan ini.


Dilansir dari Reuters, 2 Agustus 2018, Swedia memang bukan anggota NATO, namun Swedia memiliki hubungan erat dengan aliansi NATO dan telah memperkuat militernya seiring meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina di Crimea.

Swedia dilaporkan akan membeli empat unit Rudal Patriot dan sejumlah rudal lain yang tidak diungkapkan secara rinci. Swedia memang memiliki sistem pertahanan udara sendiri, namun tidak dapat menembak jatuh rudal balistik.

Dilansir dari missilethreat.csis.org, MIM-104 Patriot adalah sistem pertahanan udara dan rudal utama Angkatan Darat Amerika Serikat. Awalnya dirancang sebagai sistem anti-pesawat, namun Rudal Patriot mendapat perhatian dalam Perang Teluk 1991 ketika digunakan sebagai pertahanan terhadap rudal-rudal Irak.

Sejak itu Rudal Patriot mendapat reputasi sebagai pertahanan terhadap rudal balistik taktis, tetapi tetap mampu melawan ancaman udara seperti pesawat dan rudal jelajah. Saat ini 13 negara telah mengoperasikan Rudal Patriot. Selain sistem peluncur, sistem Pertahanan Patriot juga mencakup radar, unit komando jarak jauh dan unit kontrol serta peralatan pendukung lainnya.

Gagasan sistem pertahanan udara menggunakan rudal pencegat pertama kali dicanangkan pada 1961 oleh US Army Rudal Command dan pada 1965 dimasukan dalam program pengembangan SAM-D.

Sistem ini awalnya dirancang sebagai baterai pertahanan anti-pesawat darat-ke-udara, tetapi kemudian dikembangkan untuk pertahanan beragam target udara.

Uji coba dimulai lima tahun kemudian pada 1970, dengan pengembangan skala penuh dimulai pada 1976. Program SAM-D mengambil nama Patriot selama US Bicentennial pada 1976. Pada 1985, Angkatan Darat Amerika Serikat menyatakan Rudal Patriot beroperasi penuh dalam sistem persenjataan mereka.

Versi awal Patriot menggunakan rudal MIM-104A, juga dikenal sebagai versi standar, seperti dilansir dari Military Today. Rudal ini memiliki jangkauan sekitar 100 kilometer. Rudal dilengkapi dengan hulu ledak fragmentasi yang meledak pada hantaman langsung atau dipicu oleh detonator. Versi pertama Rudal Patriot digunakan secara eksklusif sebagai senjata anti-pesawat. Awalnya Rudal Patriot tidak memiliki kemampuan melawan rudal balistik, namun kemampuan ini diperkenalkan pada akhir 1980-an ketika Patriot menerima perbaikan sistem secara besar=besaran untuk pertama kali.

Patriot PAC-2 dan 3 (Patriot Advanced Capability) dapat mendeteksi 100 target yang berbeda dan mampu mengendalikan sembilan rudal secara bersamaan. Rudal Patriot dapat melaju hingga kecepatan 2 mach dengan jangkauan maksimal 70 km dan ketinggian 24 km. PAC-2 telah terbukti keampuhannya menghadang rudal Scud di Perang Teluk, dan PAC-3 adalah pengembangan dari PAC-2. AFP/CHOI JAE-KU.

Sistem pertahanan udara ini memiliki empat rudal untuk setiap peluncur. Rudal disimpan dan diluncurkan dari tabung aluminium yang dipasang pada sudut tetap. Peluncur dipasang pada trailer menggunakan casis 8x8. Sistem pertahanan Rudal Patriot adalah unit mandiri, yang memiliki daya listrik dan bahan bakar sendiri.

Peluncur ditarik oleh truk traktor Oshkosh M983 8x8 atau truk traktor lainnya. Versi bergerak Rudal Patriot menggunakan kendaraan mobilitas tinggi MAN KAT 1 8x8. Dibutuhkan 30 menit untuk menyiapkan posisi siap tembak. Sementara baterai peluncur dan kendaraan pendukung terkait dapat diubah posisi dan lokasinya.


Baterai Rudal Patriot atau unit tembak adalah elemen operasi dasar. Biasanya unit ini termasuk pos komando, radar, 8 peluncur dan kendaraan pendukung. Baterai dapat mencegat hingga 8 target secara bersamaan. Jika dimodifikasi, baterai Rudal Patriot dapat dipasang hingga 16 peluncur. Peluncur dapat melacak target hingga 1 kilometer dari radar atau kendaraan pos komando. Sementara untuk pertahanan efektif, baterai Rudal Patriot ditempatkan dengan jarak 30-40 kilometer pada jarak masing-masing unit baterai.

Radar mampu melacak pesawat jet tempur pada jarak 110-130 kilometer, pesawat pembom pada jarak 160-190 kilometer, rudal pada jarak 85-100 kilometer dan hulu ledak rudal di kisaran jarak 60-70 kilometer. Rudal Patriot juga dapat menerima data target dari pos komando pusat atau pesawat pengintai, seperti E-3 Sentry.

Umumnya perintah penembakan Rudal Patriot dikeluarkan oleh pos komando batalion. Pos komando baterai Rudal Patriot dapat memberikan perintah tembak tanpa konfirmasi jika menghadapi situasi darurat, misalnya diserang tiba-tiba atau ketika komunikasi dengan pusat komando terhambat atau hilang karena kerusakan.

***

Editor : Setiawan
Sumber : Tempo
banner
Advertisement
loading...
Diberdayakan oleh Blogger.
close
Banner iklan disini