Film 22 Menit Dapat Mengedukasi Masyarakat Tentang Bahaya Paham Radikalisme

Film 22 Menit Dapat Mengedukasi Masyarakat Tentang Bahaya Paham Radikalisme

Surabaya, IDM News - Dalam rangka membangun kewaspadaan nasional sekaligus mengedukasi masyarakat tentang bahaya paham radikalisme dan terorisme, Polda Jatim menggandeng Kodam V/Brawijaya mengadakan nonton bareng (Nobar) film 22 Menit bersama ratusan masyarakat dan pelajar di Cineplex 21 Surabaya Town Square (Sutos), Selasa (7/7).

Total 900 tiket yang dibagikan oleh Kodam V/Brawijaya ke jajarannya sehingga pada saat hari “H” seluruh studio film Sutos dipadati peserta Nobar yang terdiri dari masyarakat, pelajar, mahasiswa dan keluarga besar tentara (KBT).

Masyarakat tampak begitu antusias melihat penayangan film 22 Menit yang menceritakan tentang kisah nyata peledakan bom dan penyerangan teroris di kawasan Sarina Thamrin, Jakarta.

Seperti yang diutarakan oleh salah satu pelajar SMPN 26 Surabaya Fadlin yang mengatakan jika film ini sangat cocok sebagai media pembelajaran bagi generasi muda Indonesia tentang bahaya nyata terorisme. Fadlin juga berharap TNI – Polri tetap menunjukkan semangat kebersamaan dalam menghadapi musuh nyata bangsa.

“Anak muda perlu tahu (film) ini, karena ini bisa dikatakan sebagai sarana edukasi soal bahaya teroris. TNI – Polri juga harus saling bekerjasama untuk menumpas teroris sampai ke akar-akarnya” ujar gadis berparas manis ini.

Disaat bersamaan, Kasi Komsos Korem 084/BJ Mayor Inf A. Hindarsjah mengatakan jika saat ini banyak ancaman yang mengarah pada disintegrasi bangsa dimana salah satunya adalah bahaya radikalisme dan terorisme.

Dirinya berharap, pemahaman bela negara harus lebih ditanamkan kembali pada jiwa generasi muda agar dapat menjadi benteng guna menghadapi ancaman bahaya radikalisme yang saat ini sasarannya adalah generasi muda produktif.

“Melalui film 22 menit yang diputar serentak ini, dapat kita ambil gambaran jika generasi muda perlu diperkuat lagi semangat nasionalisme dan patriotismenya. Ini bertujuan agar mereka bisa membentengi diri dari bahaya radikalisme” terangnya pada IDM News.

***
Editor : Setiawan
Sumber : IDM News
banner
Advertisement
loading...
Diberdayakan oleh Blogger.
close
Banner iklan disini