Home
/
Teknologi Militer
/
Indo Defence 2018: Pindad dan Ares Adopsi Mortir Mekatronik Pada Komodo 4×4
November 09, 2018
Indo Defence 2018: Pindad dan Ares Adopsi Mortir Mekatronik Pada Komodo 4×4
Jakarta, IDM News - Sesuai strategi yang akan diterapkan oleh TNI AD, penempatan mortir mekatronik adalah untuk mendukung pergerakan Satuan Infanteri Mekanis. Untuk itu, beragam solusi mortar mekatronik, baik lansiran (prototipe) dari dalam negeri dan luar negeri, adalah untuk mewujudkan mortir mekatronik pada dua ranpur andalan di Batalyon Infanteri Mekanis, yaitu Komodo 4×4 dan panser Anoa 6×6.
Guna merespon permintaan, BUMN Strategis PT
Pindad bersama Ares, manufaktur senjata asal Brasil, memperlihatkan sosok
mortir mekatronik dalam platform ranpur Komodo 4×4. Di Indo Defence 2018,
Komodo 4×4 dengan Ares Cordom ditampilkan statis di area outdoor.
Bila sosok Komodo 4×4 sudah tak asing,
makan lain hal dengan mortir mekatronik Ares Cordom. Jika dibandingkan mortir
mekatronik yang tengah dirintis Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD
(Dislitbangad), maka Ares Cordom tetap mengusung sistem loading manual, serupa
dengan loading munisi pada mortir konvensional, tidak ada mekanisme hidrolik
untuk loading.
Namun, sisi mekatronik dikedepankan pada
kendali putaran dari dudukan mortir tersebut. Dengan basis komputer fire
control system, dapat diatur koordinat sasaran yang secara otomatis outputnya
akan disesuaikan oleh posisi laras, baik sudut elevasi dan putarannya. Setelah
posisi koordinat telah terkunci, baru kemudian awak pucuk mortir melakukan
pelepasan munisi dari ujung laras mortir.
Guna mendukung fungsi tersebut, Ares Cordom
sudah dibekali dengan Inertial Navigation System (INS), electrical drives untuk
automatic laying, dan komputer balistik yang terintegrasi pada Battlefield
Management System (BMS). Dalam konsep yang lebih luas, unit pucuk mortir dapat
menerima pantauan data koordinat sasaran dari drone pengintai, kesemuanya dapat
berjalan berkat forward observer (FO) target acquisition sensors.
Cordom pada prinsipnya adalah platform
senjata, sementara jenis mortirnya mengacu pada pilihan mortir yang tersedia di
pasaran. Untuk Cordom, Ares memberikan opsi basis mortir 81 mm atau 120 mm
smoothbore. Secara teori, dalam satu menit, awak pucuk dapat melepaskan 16x
tembakan per menitnya. Untuk jarak jangkau maksimum berkisar di 6.500 - 7.000
meter.
Bobot keseluruhan sistem Ares Cordom
sekitar 1,2 ton. Tidak seperti mortir yang ditempatkan pada panser Anoa Mortar
Carrier yang kini digunakan Yonif Mekanis Kodam Jaya, maka dudukan peluncur
mortir dapat berputar 360 derajat sesuai arah sasaran.
***
Editor : Haryo
Sumber : Indomiliter
Editor : Haryo
Sumber : Indomiliter
Baca juga:
Advertisement
loading...
Post a Comment